Kali ini saya memilih liburan ke Pulau Lombok.
Tujuan utamanya adalah Gili Trawangan. Sebenarnya ada tiga Gili (pulau kecil) yang terkenal di Lombok ini ; Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Diantara ketiganya, Gili Trawangan ini adalah pulau yang terbesar sekaligus paling banyak penduduknya dan ramai dikunjungi wisatawan asing maupun domestik. Karena waktu itu lebih banyak turis asingnya, saya jadi berasa turis asing di negeri sendiri.
Kenapa saya hanya datang ke Gili Trawangan ? alasannya karena waktu liburan yg hanya sebentar (memanfaatkan weekend) ; gak ada long weekend dan gak mau ambil cuti 😀 . Akhrinya ya cuma sempat datang ke satu pulau.
Jumat, 29 April 2011
Pesawat take off dari Jakarta jam 6 sore, lalu sekitar jam 9 malam pesawat landing di Mataram, Lombok. Ada perbedaan waktu satu jam lebih dulu di Lombok.
Berhubung sampai lombok udah malam, kita gak bisa langsung nyebrang ke Gili Trawangan. So, dengan naik taksi dari airport kita lanjut menuju Hotel Ellen Senggigi untuk nginep semalam disana. Taksi disini murah banget. Dari airport ke hotel cuma IDR 40.000 (udah pake nyasar) padahal kita naik Blue Bird. Argo pertamanya cuma 4000 sih..makanya bisa murah.
Setelah perjalanan kurang lebih 30 menit, sampai lah kita di Hotel Ellen. Hotel ini kita booking online lewat web travel agent yang ada di Lombok. Menurut mereka, hotel yang harganya sesuai dengan budget kita dan available untuk satu malam itu ya cuma Hotel Ellen. Yaah sudah lah, daripada kita tidur di airport kan gak lucu, terima nasib lah kali ini. Rate hotel ini cukup murah. Satu kamar dengan double bed & fan harganya IDR 150.000 (including breakfast). Sekarang saya bisa bilang kalau ini hotel not recommended. Kenyamanannya bisa dibilang gak ada plus kurang bersih.
Hmmm harga memang berbanding lurus dengan pelayanan yang diberikan yaaa 😀
Sabtu, 30 April 2011
We’re ready for Gili Trawangan 😀
Pagi itu sebelum sarapan, kita jalan-jalan dulu di sekitar pantai Senggigi. Kondisi pantainya sebenarnya udah gak terlalu bagus, banyak sampah di sekitarnya. Air lautnya pun gak sebiru di Gili Trawangan.
Setelah puas jalan-jalan kita lalu kembali ke hotel dan sarapan. Ternyata di hotel itu sarapan cuma ada pancake pake gula dan minumnya teh/kopi, gk ada pilihan lain 😦
Kecewa juga karena sarapannya kurang “nampol” haha…tapi untung waktu jalan-jalan kita sempat mampir di supermarket mini yang buka 24 jam, beli cemilan, jadi gak takut kelaperan.
Kira-kira jam 8 kita check-out dari hotel untuk berangkat ke Gili Trawangan. Karena masih pagi, jalanan masih relatif sepi dan taksi pun sulit dicari. Akhirnya waktu liat ada semacam angkot- angkutan kota- yang lewat kita pun memberhentikan angkot itu. Dengan PD-nya kita ber-4 langsung naik, ternyata mobil itu adalah mobil yang disewa orang untuk membawa peralatan diving sampai ke pelabuhan. Hahaha… daripada malu mau turun lagi, kita pun rela duduk sempit-sempitan bareng tabung oksigen, fin, snorkel, dan peralatan diving lainnya. *kenapa juga kalau itu mobil sewaan si supir mau aja kita stop di pinggir jalan* anehhh.. hehehe.
Berhubung ini mobil sewaan, kita pun bukan dibawa ke pelabuhan Bangsal (pelabuhan yang biasa digunakan untuk penyebrangan umum ke Gili), tapi ada semacam pelabuhan yang hanya digunakan untuk boat-boat sewaan. Sayangnya saya lupa nama tempat itu :-D. Sampai disana, kita ditagih IDR 20.000/orang untuk ongkos angkotnya. Kita gak pikir-pikir lagi meskipun ongkosnya jadi lebih mahal. Pertimbangannya adalah kita gak perlu ngantri beli tiket lagi di pelabuhan dan bisa lebih cepat sampai di Gili (jadi waktu main-main disana lebih lama). Lama penyebrangan dengan speed boat kira-kira 45 menit. Kita pun kembali ditagih IDR 20.000/orang untuk ongkos speed boat nya.
Sekitar jam 9.30 kita pun sampai di Gili Trawangan. Gak susah untuk nyari penginapan disana meskipun kita belum booking sebelumnya. Banyak banget bungalow yang langsung menghadap ke pantai. Ada juga bungalow yang tempatnya agak masuk ke dalam jalan kecil (sedikit lebih besar dari gang). Mau pilih bungalow dari yang harganya murah sampai menengah atau hotel yang lumayan mewah juga ada disana.
Setelah survey langsung ke lokasi, kita pun memutuskan untuk menginap di Beach Wind Bungalow (http://beachwindbungalows.blogspot.com). Kita dapet 1 bungalow (The Superior) yang bertingkat, ada AC & hot water, 2 king size bed dengan harga yang murah, cuma IDR 400.000/ malam (breakfast not included). Ini adalah harga hasil tawar menawar dengan si ibu yang punya bungalow. Dia sih bilang kalau mau breakfast tambah IDR 100.000 lagi, tapi menunya cuma ada roti. Yaa..karena 3 orang teman saya ini adalah manusia-manusia yang harus makan nasi, mereka ngerasa kalau IDR 100.000 terlalu mahal untuk sarapan roti ber-4, apalagi menurut mereka roti gak bikin kenyang 😀 Di bungalow itu kita juga nyewa sepeda seharga IDR 50.000/orang/24 jam yang akan kita pakai sebagai alat tranportasi selama di pulau.
Gak sabar untuk menikmati waktu liburan, kita pun segera keliling pulau dengan naik sepeda, foto-foto sebentar di pinggir pantai.
dan setelah itu lanjut naik sepeda menyusuri jalanan aspal di pinggir pantai, sampai akhirnya bingung mau pilih jalan yang mana waktu jalanan aspal udah gak ada lagi.
Yang ada jalanan berpasir..kita pun nyasar entah kemana..sampai lewat kuburan..hihiii…untung masih siang.. lalu lewat semak-semak…dan akhirnya ketemu daerah yang banyak rumah penduduknya.
Waktu sudah hampir jam 12 siang, kita pun kembali ke bungalow, terus leyeh-leyeh sebentar dan pergi makan siang.
Makan siang di Warung Bu’de dengan menu nasi campurnya, sudah cukup membuat kita kenyang. Range harga untuk makan kenyang di warung itu cukup murah , antara IDR 15.000-IDR 20.000 /orang (makan+minum dengan porsi normal tentunya 😀 )
Saatnya Snorkeling…yayyy!
Sebenarnya matahari masih agak terik, tapi kita udah gak sabar buat snorkeling.
Kira-kira jam 2 kita nyari tempat penyewaan alat snorkeling di pinggir pantai. Banyak banget kios-kios yang nyewain alat snorkeling, setelah mendatangi beberapa tempat (yang ternyata menawarkan harga sewa alatnya hampir sama), kita
pun memilih menyewa di kios yang berada persis di depan penangkaran penyu. Harga sewa alat snorkeling lengkap IDR 30.000/orang untuk satu kali snorkeling.
Cukup snorkeling untuk hari itu, kita pun kembali ke bungalow untuk mandi dan siap-siap liat sunset. 🙂
Ada tempat yang namanya Sunset Point di Gili Trawangan (dari namanya sendiri udah bisa ketebak kalau tempat itu adalah suatu tempat yang memang digunakan untuk melihat sunset).
Dengan naik sepeda dari bungalow, kita pun berjalan terus mengikuti arus orang-orang yang mau liat sunset dari Sunset Point.
Sampailah kita di Sunset Point. Hmm ternyata udah banyak orang-orang yang duduk-duduk disana, kita pun segera mencari tempat yang paling pas untuk liat sunset.
Oya, disana juga ada semacam bar kecil yang jual minuman. Tapi sepertinya saya cuma liat mereka jual bir (merk lokal tentunya) tanpa jual minuman lainnya.
Malamnya, kita makan di pasar seni. Kalau denger namanya mungkin yang pertama kita bayangin adalah tempat makan dengan nuansa seni. Tapi…ternyata salah. Menurut saya tempat itu lebih seperti pasar malam yang sangat sederhana
karena tempat itu hanya berupa lapangan yang dipenuhi pedagang kaki lima yang jual berbagai jenis makanan.
Meskipun gak seperti yang dibayangin, kita tetap makan malam disana karena memang ini tempat yang sesuai budget kita :-D. Menu malam itu adalah seafood (hanya 2 jenis ikan + udang). Makan kenyang ber-4 malam itu harganya cuma IDR 113.000 (udah plus minum ice lemon tea dan jus)
Lanjut lagi setelah makan malam, kita chill out sebentar di cafe yang namanya Horizontal Lounge (http://thegiliislands.com/horizontal_lounge.html). Tempatnya enak dan cocok untuk nyantai sambil ngobrol di pinggir pantai.
Gak kerasa ternyata waktu udah hampir tengah malam, kita pun kembali ke bungalow untuk istirahat malam itu.
Minggu, 1 Mei 2011
Ketiga teman saya (mereka semua tidur di lantai 1) sudah bangun sejak pagi. Saya masih agak berat untuk buka mata dan badan rasanya masih capek, jadi saya males-malesan dulu di lantai atas (Loft) sendirian, sementara mereka berisik karena kelaparan. *Hmm..lagian siapa suruh gak mau pesen sarapan, jadi repot kan pagi-pagi harus cari sarapan sendiri* hehehe..
Lalu saya pun turun karena ternyata saya sudah dibuatkan mie instan dalam cup. (untung juga masih ada stok makanan, kalau nggak males banget pagi-pagi harus nyari sarapan ke warung makan) . *saya memang pemalas, apalagi kalau liburan* 😀
Saya pun sudah cukup kenyang sarapan mie, sementara teman saya masih kelaparan. Akhirnya mereka ke luar untuk mencari warung makan yang sudah buka pagi itu. Dan saya pun melanjutkan tidur. Hehehe…
…….. Snorkeling lagi!
Sebenarnya saya masih malas untuk bangun pagi itu, tapi berhubung kemarin belum puas snorkeling dan melihat ketiga teman saya snorkeling lagi, saya jadi ikut-ikutan untuk snorkeling, lagi! 😀
Puas-puasin deh,,,kapan lagi coba balik kesini.
Sekitar jam 9.30, kita balik ke bungalow, mandi dan siap-siap untuk check-out dan balik ke mataram.
Berbeda dengan cara datang ke Gili Trawangan, sekarang kita balik ke mataram dengan naik kapal motor yang menuju pelabuhan Bangsal. Tarif kapal motor ini murah, cuma IDR 10.000 / orang.
Dari pelabuhan bangsal kita lalu naik cidomo (semacam delman) menuju terminal (yang ternyata jaraknya itu dekeeeeet banget). Sebenarnya bisa sih jalan tapi karena kita udah keburu ketakutan tempatnya jauh, jadilah naik cidomo, untung harganya cuma IDR 15.000 ber-4. Dari terminal menuju kota Mataram, kita naik taksi express. Tarifnya IDR 82.000.
Sesampainya di Mataram, atas saran si supir taksi, kita diantar ke Hotel Bidari (http://www.bidarihotellombok.com). Karena waktu itu belum sempat browsing untuk cari hotel di Mataram, ya kita terima aja lah saran si supir taksi. Ternyata hotel itu tarifnya juga gak mahal, satu kamar standar cuma IDR 150.000/malam (including tax & breakfast). Tapi kamarnya gak pake AC, hanya ada fan. Berhubung waktu itu lagi hujan lebat, so kita mutusin untuk check-in di hotel itu aja. Daripada pusing nyari-nyari hotel lagi, plus waktu itu juga udah lewat jam makan siang,,jadi kita udah pengen cepet-cepet makan dan istirahat aja. Melihat hujan yang gak juga berhenti, akhirnya kita yang udah sangat kelaperan itu pesen makan siang di hotel. Nasi goreng untuk ber-4 harganya IDR 96.800.
Setelah hujan reda, sore itu kita pergi untuk mencari oleh-oleh. Berhubung gak tau harus naik angkot- angkutan kota- yang mana, kita akhirnya naik taksi blue bird. Muter-muter beli oleh-oleh ke beberapa tempat (plus pake nungguin belanja juga) tarifnya cuma IDR 56.000 .
Daaaan..tujuan terakhir kita malam itu setelah puas beli oleh-oleh adalah tempat makan 😀
Belum ke lombok rasanya kalau belum makan ayam taliwang dan pelecing kangkung.Berdasarkan rekomendasi, kita pun makan di Restauran Taliwang Irama. Kebetulan tempatnya juga deket dengan hotel. Makan kenyang ber-4 cuma IDR 105.000. hmmm..kenyang dan puas deh makan disana 🙂
Senin, 2 Mei 2011
Pagi itu masih gelap banget, sementara kita udah turun ke lobby untuk sarapan. Sesampainya di lobby, ternyata belum ada siapa-siapa. Kita pun jadi orang pertama yang sarapan dan ternyata harus nunggu petugas hotelnya masak dulu.
Selesai sarapan kita langsung check-out dan berangkat ke bandara. Cuma perlu waktu 15 menit untuk sampai bandara. Wheww..ternyata deket yaa..tarif taksi pun cuma IDR 20.000
Well, Holiday is over…Time to go back to Jakarta..back to reality!